Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Patah Hati

Pernah suatu ketika kamu bilang, "Cinta itu datangnya dari hati, Dit. Nggak bisa dipaksa. Bukan sekedar karena fisik apalagi materi." Aku hanya tersenyum. Tidak berkomentar. Aku tahu kamu sedang membela diri. Membenarkan tindakanmu yang baru saja menolak cinta Dito. "Dan kadang cinta yang datangnya dari hati juga bikin kita sulit melepaskan. Bahkan meskipun nggak ada lagi yang bisa kita genggam." Kamu kembali membela diri. Bahwa kepergian Alan tidak serta merta membuat cintamu ikut pergi. Aku menyeruput cappucino pesananku. Uapnya sudah hilang, menyebar ke langit-langit tempat ini. Mencoba menjeda suasana yang serba canggung. Sejak aku menyadari kekalahanku atasmu tahun lalu. Bukan hal mudah bagiku untuk memberi kamu nasihat tentang cinta. Mungkin aku yang seharusnya dinasihati. Bahwa pertemanan ini harus kembali ke asalnya. Tidak boleh dicampuradukkan dengan masalah hati. Tapi seperti yang kamu bilang. Cinta datang dari hati. Hadir tanpa pernah diminta. M...