“Hoiii! Melamun aja! Cari pacar sekali-kali biar ada yang jagain” “....” “Kamu pernah jatuh cinta gasih?” “Ha? Jatuh cinta?” “Iye.. pernah jatuh cinta engga?” “Mungkin.” “Kok mungkin?” “....” “Aku penasaran deh. Kamu tu satu-satunya orang yang ga pernah bahas soal cinta, pacar, cemburu, patah hati. Yaaa... meskipun di dumay kamu sering ngarang-ngarang itu jadi cerita. Tapi di dunia nyata.... kamu kayak nggak punya ketertarikan tentang hal-hal kek gitu.” “....” *** Pada malam Senin Pahing, bulan Rajab, tahun duaribuan.... Memang bodoh aku, menjadikanmu alasan. Kini setelah segala sesuatunya menjadi keterlanjuran, hatiku sudah kadung beku. Matari satu yang menggantung di langit tak berdaya menyusup ke dada untuk sampai di hatiku dan mencairkannya kembali. Bukan, bukan karena kau meninggalkanku, melukaiku, atau berkhianat dariku, bukan. Aku hanya menjadikan kau alasan. Menjadikan kau objek untuk menggambarkan bagaimana cinta, serta perasaan ya...
Tidak suka basa-basi. Huruf demi huruf yang tertera di laman ini sudah mati. Terpatri. Jangan sekadar di baca.