Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Kucing: Si Putih

      Kucingku si Putih tak pulang lagi. Selalu begitu sejak kucing coklat itu menetap di rumah kami. Si Putih pergi dari rumah karena takut pada si Coklat, keduanya sudah adu tempur secara jantan dan Si Putih kalah. Ia selalu lari terbirit-birit tiap melihat kucing lain mendekatinya, meskipun itu bukan si Coklat yang tinggi besar itu. Kurasa ia punya semacam trauma.       Bah, bahkan kucing saja punya trauma. Si Putih dulu ganteng sekali. Badannya kekar, bulunya putih bersih, di rumah ia seperti raja karena memang laki sendiri. Sejak tak pernah pulang ia jadi dekil. Badannya agak kurus dan salah satu jari kakinya terluka. Sebagai kucing yang merasa terdominasi si Putih selalu merasa tak aman. Karenanya dipilihlah salah satu pojokan rumah tetangga untuk jadi basecamp persembunyian. Ia tidur di atas tumpukan kayu dan berbantal karung goni bekas. Setiap pagi sekitar jam 8 ia masih ngelipus di basecampnya. Seperti sengaja menungguku untuk menjemputny...