Langsung ke konten utama

Telaten

 Halo internet!

 

Ini udah hari kelima sejak aku memutuskan untuk membuat list to do setiap hari untuk memonitor aktivitas sehari-hari biar ga males lagi. Ada kesenangan tersendiri tiap menandai kegiatan-kegiatan yang berhasil dilalui. Tapi masih ada beberapa kegiatan yang pada akhirnya ga bisa dilakukan di hari itu. Hp masih menjadi gangguan paling besar dan selalu berhasil bikin lupa waktu.

Oiya, kupikir penting untuk benar-benar mikirin kegiatan apa yang akan dilakukan besok itu hari ini. Kemarin-kemarin aku terlalu fokus untuk merencanakan banyak kegiatan tapi akhirnya ada beberapa yang belum bisa dilakukan di hari itu (alias gagal deh nyontreng satu dua kegiatan). Strateginya harus diubah. Dalam hal ini yang menjadi prioritas bukan seberapa banyak hal yang bisa aku lakukan setiap harinya, tapi seberapa bagus dan fokus aku melakukan satu kegiatan. Sumpah, makin ke sini belajar fokus mengerjakan hal yang sebenarnya ga terlalu disukai itu sulit banget.

Terlepas dari itu, sebuah pujian kecil untuk diri sendiri karena kembali menemukan kenikmatan membaca novel setelah hampir dua tahun lamanya tidak berselera membaca. Kemarin aku berhasil menamatkan novel Selena karya Tere Liye, bacaan ringan memang tapi lumayan untuk pemanasan ngubek-ngubek novelnya Pram, Bumi Manusia. Masih dalam suasana ketagihan akhirnya aku melanjutkan membaca ke seri berikutnya, Nebula. 

Jadi, puk puk ke diri sendiri, yuk bisa yuk membangun kebiasaan-kebiasaan kecil yang baik.

#5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup Tanpa Perayaan

  Ada seorang perempuan bernama Cantik. Dulu ketika lahir sang ibu menamainya cantik, supaya kelak jadi putri yang cantik. Tapi rupanya ketika menamai anaknya, sang ayah lupa mengaminkan doa tersebut. Cantik seorang perempuan yang pukul 20:20 malam ini akan genap berusia 22 tahun. Orang-orang tidak akan mengira gadis kecil yang tingginya semampai (baca: seratus lima puluh tak sampai ) itu sudah akan berkepala dua lebih dua. Kulitnya bersih tapi tidak putih, giginya tidak beraturan, ia terbiasa jalan dengan punggung sedikit bungkuk, tapi namanya tetap Cantik dan meski penampilan parasnya demikian orang-orang tetap memanggilnya Cantik. Di kerumunan orang kau akan mudah menemukannya, ia kecil dan berpakaian seperti orang dari sepuluh tahun lalu. Pakaiannya sama sekali tidak mengikut tren fashion kekinian.   Cantik mengaku bahwa diam-diam ia adalah orang yang rebel . Dari kecil ada banyak tuntutan dan komentar dari orang-orang di sekitarnya. Ketika ia memakai baju yang sama ke...

Surat Pengunduran Diri Mencintai

Teruntuk kau... Aku terbaring di kamar kecilku. Semua yang kurasa adalah pengap, gelap, dan sesak. Ini perihal 'kau' dan dia. Barangkali kau tak tahu bagaimana rasanya menunggu. Jika ada yang bilang cinta harus dikatakan. Itu benar. Dan aku sudah mengatakannya padamu. Kupikir kau penganut 'cinta dalam diam'. Maka tak apalah hubungan kita tetap seperti ini asal kita selalu dekat. Tapi ternyata kau lebih rumit dari fisika. Yang kuharap hanyalah sederhana. Aku bukan detektif hebat yang bisa membaca kode-kode cantik darimu. Aku juga bukan superhero yang selalu hebat dalam hal mencintaimu. Bukan pula orang sakti yang kebal dari patah hati. Aku hanya orang biasa, yang dengannya aku mencintaimu. Semua orang tahu itu, dan aku yakin kau juga. Aku masih ingat saat kau minta dibelikan ramen . Dan akupun datang ke rumahmu dengan membawa ramen kesukaanmu. Aku tidak bermaksud mengungkit-ungkit kejadian lalu. Tidak. Aku hanya ingin bilang. Hal-hal seperti itulah yang bisa kulak...

Mati Rasa

“Karena nggak semua cerita harus berakhir bahagia. Nyatanya dikehidupan nyata lebih banyak kisah yang berakhir tragis katimbang cerita yang berakhir bahagia.” “Kok udah matahin semangat sebelum berjuang sih?” “Ya, aku bicara fakta aja. Hidup itu nggak segampang novel-novel picisan yang kamu baca.” “Tapi nggak ada salahnya kan berjuang?” “Nggak ada sih, asal kamu tahu aja kapan waktunya berhenti.” *** Dear nitijen... Juru ketik dan otak-atik kata ini sedang kehilangan huruf, kata, dan kalimat. Disebabkan oleh move on yang kelewat berhasil, penyihir (penyihir= penyair wanita) ini telah kehilangan paragraf-paragraf mendayu. Alinea-alinea penuh romansa yang membangkitkan rasa. Atau dalam ilmu persihiran, penyihir ini telah kehilangan tongkat sihirnya. Dalam rangka membangkitkan kata cinta yang telah mati. Izinkan penyihir abad 21 ini bernostalgia... *** Di awali pagi yang cerah. Mendung-mendung hitam di langit berarak pergi sebab senyumku terlalu silau untuk mereka kalah...